Info terbaik tentang sejarah pulau Tidung yang ingin saya sampaikan ini adalah fakta ilmiah bahwa sejarah nama pulau Tidung berkaitan erat dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah Belanda. Pulau ini diberi nama sama dengan nama seorang Raja yang diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda yang sangat marah karena raja suku Tidung tidak mau bekerja sama dengan mereka. Sejarah ini sangat melekat dalam benak warga pulau Tidung dan menjadi suatu kebanggaan bagi mereka karena nama pulau yang mereka diami diambil dari nama seorang pahlawan Nasional yang namanya menjadi suatu sejarah yang harum bagi bangsa Indonesia.
Sebelum anda
menginap di pulau Tidung, sebaiknya mengenali sejarahnya yang mengambil nama sebuah kerajaan di daerah Kalimantan Timur yaitu tepatnya di daerah Tarakan. Suku Tidung di kota Tarakan sudah ada sejak tahun 1076 - 1156. Pada tahun tersebut, kerajaan tersebut dikenal sebagai kerajaan Tidung kuno. Kemudian pada tahun 1156 - 1216, kerajaan tersebut bergeser ke pesisir barat yaitu daerah Tanjung Batu. Kemudian pada tahun 1216 - 1394, pusat kerajaan Tidung bergeser ke daerah "Sungai Bidang". Dari tahun 1394 - 1557, pusat pemerintahan kerajaan Tidung pindah ke "Tanah Kuning". Pada tahun 1557 inilah pertama kali pemerintah kolonial Belanda mendarat ke kota Tarakan. Dan pada saat itu pemerintah kolonial Belanda mendapat perlawanan sengit terutama dari kerajaan Suku Tidung. Perlawanan sengit yang mereka lakukan adalah sejarah yang selalu mereka kenang hingga sekarang.
Penjajah Belanda perlahan-lahan berhasil menguasai daerah sekitar kota Tarakan dan mengepung kerajaan Tidung. Karena semakin terdesak, raja Tidung yang memiliki nama Pandhita akhirnya ditangkap oleh pemerintah kolonial Belanda. Dan dia diasingkan ke pulau terpencil di Karimun Jawa, di utara kota Jepara. Dari pulau ini, Raja Pandhita yang dikenal dengan sebutan raja Tidung melarikan diri ke sebuah pulau kecil di gugusan kepulauan Seribu. Saat itu, pulau kecil ini belum bernama. Masyarakat asli pulau kecil ini memanggil Raja Tidung dengan panggilan "Kaca". "Kaca" sangat dihormati oleh warga pulau kecil ini karena suka menolong dan berbagi ilmunya kepada masyarakat. Warga pulau ini tidak mengetahui bahwa "Kaca" adalah seorang raja terkenal di suku Tidung. Hingga beliau meninggal dan dimakamkan di pulau ini. Kemudian beberapa tahun kemudian keluarga kerajaan Tidung datang mencari raja Pandhita. Dan saat itulah diketahui oleh warga bahwa "Kaca" adalah seorang raja terkenal dari kota Tarakan. Dan karena ingin menghormati dan mengucapkan terima kasih atas jasa beliau, maka pulau kecil ini dinamakan sebagai pulau Tidung karena masyarakat Pulau Tidung yang sangat menghormati dan mengenang seorang raja dari kerajaan Tidung yang menjadi sejarah pulau Tidung yang tidak terlupakan.
Sampai saat ini, makam raja Tidung masih terawat rapi di tengah pulau Tidung. Masyarakat sangat bangga karena pulaunya menjadi bagian sejarah kerajaan besar di masanya yaitu kerajaan Tidung. Sebuah kerajaan yang mengharumkan bangsa Indonesia karena menentang dan melakukan perlawanan kepada pemerintah kolonial Belanda. Demikian info terbaik tentang sejarah pulau Tidung yang lokasinya dekat dan bersebelahan dengan
pulau Pari.